Perempuan Dari Bumi Sikerei Bertumbuh Menjadi Anggota Pramuka

Perkenalkan saya Mira Safitri . Saya lahir di tanah Mentawai, yang bertempatan di Tuapejat pada tanggal 18 April 2007 . Saya berasal dari daerah Kecamatan Sipora Utara Kabupaten/ Kepulauan Mentawai , yang kaya akan keindahan dan sumber daya alamnya. Saya anak pertama dari 2 bersaudara, yang dilahirkan dari pasangan Eka Pranata (ayah) dan Rasmina (ibu) sebagai orang tua yang selalu menjaga dan mendidik saya sampai saat ini .

Perjalanan pendidikan saya dimulai dari tingkat TK yang bernama TK Karunia Pemulihan Kab/Kep Mentawai. Waktu itu saya masih belum mengenal banyak hal , karena yang saya tahu dulu hanya makan , main dan tidur . Seiring berjalannya waktu, selama 2 tahun menjadi anak TK telah usai dan babak yang saya tempuh selanjutnya yaitu duduk di bangku SD yang bernama SD N 18 Tuapejat. Masa SD ini merupakan tahap awal saya mengenal hal baru . Salah satunya yaitu pramuka. Di sanalah awal mulanya saya mengenal yang namanya pramuka. Kegiatan yang menyenangkan dan menantang bagi saya. Banyak yang saya pelajari pada masa itu, seperti dasar sejarah pramuka, PBB , tali temali, dan lain sebagainya. Saya juga pernah ikut lomba PBB tingkat SD yang diadakan oleh Kapolres Kepulauan Mentawai dan sekolah kami meraih juara 1 sebagai kelompok yang aktif, kompak, dan semangat. Masih banyak kegiatan seru lainnya dan karena keseruan itulah saya suka ikut kegiatan pramuka pada masa itu.

Enam tahun berlalu, masa SD telah usai dan saya memasuki dunia SMP. Saya  SMP di Mentawai juga , yang nama sekolahnya yaitu SMP N 2 Sipora. Selama satu tahun sebelum masa pandemi, suasana yang namanya sekolah masih sangat terasa. Tetapi hal yang membuat saya sedikit kecewa waktu itu adalah pramuka di SMP belum ada . Ditambah lagi dengan tahun – tahun covid, membuat semua kegiatan yang ada jadi terkendala. Tetapi semua peristiwa itu tidak mengurangi semangat saya untuk terus belajar. Dan sekarang saya bersyukur SMP saya dulu , kini telah aktif pramuka saat saya sudah SMA.

Tiga tahun berlalu, masa SMP telah usai dan saya memasuki tahap yang lebih menantang lagi yaitu masa SMA. Nama sekolah saya SMA Swasta Penabur Berkat yang tempatnya juga di Mentawai. Di masa ini jiwa pramuka saya kembali karena SMA ini memiliki ekstrakulikuler pramuka. Saya mengikutinya dengan semangat dan sesuai dengan tingkatannya dari bantara ke laksana . Saya melewati semua itu dengan proses yang cukup menantang dan pastinya menyenangkan meski mental selalu diuji. Saya juga pernah menjadi Pinsa dan bahkan tingkat paling tingginya yaitu menjadi seorang Pradana. Dulunya, saya pernah berpikir menjadi seorang pemimpin itu mudah, banyak santainya dan disenangi banyak orang. Tetapi semua opini saya ternyata salah dan berbanding terbalik dari apa yang saya pikirkan. Menjadi seorang pemimpin itu bukanlah hal yang mudah, kita diam semua kacau. Pengalaman itu  akan menjadi hal yang berharga bagi saya. Dan tidak hanya itu, saya juga bergabung dalam organisasi DKC Kab/Kep Mentawai, yang di mana saya bagian di bidang kegiatan.

Banyak sekali pelajaran dan ilmu baru yang saya dapat. Sehingga saya juga mengekspor hal-hal yang saya dapat kepada orang lain, karena bagi saya “ilmu itu dibagi bukan disimpan sendiri”.  Seperti saya berbagi materi kepada adik-adik di luar sekolah saya dan bahkan teman-teman satu sekolah saya .

Dan kegiatan terakhir yang saya ikuti adalah kegiatan Pelatihan Jurnalistik Kwartir Daerah Sumbar. Saya pribadi merasa kegiatan ini sangat menarik dan pastinya bermanfaat sekali bagi kita semua . Karena apa ? Karena semua berita, informasi, dan data dapat kita akses serta bagikan dengan mudah . Jurnalis juga memiliki tanggung jawab besar untuk menyajikan berita yang faktual, objektif, dan bertanggung jawab. Pengalaman ini  merupakan hal baru yang sangat menginspirasi saya untuk terus berkarya. Jadi, tidak ada kata terlambat bagi mereka yang terus mau belajar ,mau mengekspor diri dan mau mengembangkan potensi diri untuk mencapai tujuan. Semuanya dimulai dari diri sendiri.

In Frame : Mira Safitri (Mentawai)