Kwarda Sumbar Gelar Simulasi Gempa Berpotensi Tsunami Dalam Rangka Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana

Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) diperingati setiap tahun pada tanggal 26 April. Peringatan ini diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait bencana di daerah rawan bencana di Indonesia. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Undang-Undang ini menjadi hukum pertama yang mengubah penanggulangan bencana dari responsif ke preventif

Sejarah peringatan HKB dimulai sejak tahun 2017 dan menjadi momentum membangun budaya sadar bencana di mana masyarakat melakukan evakuasi secara mandiri secara rutin. Tema HKB 2025 adalah “Siap Untuk Selamat” dengan subtema “Indonesia Tangguh Indonesia Hebat” Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan bencana, berbagai kegiatan dapat dilakukan, termasuk sosialisasi, edukasi, kampanye publik, pengecekan sarana keselamatan, uji sistem peringatan dini, dan latihan evakuasi mandiri.

Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) diperingati setiap tahun pada tanggal 26 April. Peringatan ini diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait bencana di daerah rawan bencana di Indonesia.

Melalui bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana) Kwarda Sumbar lakukan simulasi di kantor Kwartir Daerah Sumatera Barat, Jl. Pramuka Raya No 12, Lolong Belanti Padang, Sabtu, 26/04. Kegiatan ini diikuti oleh Andalan Daerah, Dewan Kerja Daerah serta staf Kwartir Daerah.

Kegiatan yang dimotori wakil ketua bidang Abdimasgana kak Patra ini direncakanan seperti skenario pada saat kejadian gempa bumi dan ketegangan suasana pasca gempa hingga aktifitas yang dilakukan ketika terjadinya kondisi tersebut.

Pramuka di Sumatera Barat juga merupakan garda terdepan dalam urusan kesiapsiagaan bencana yang selalu aktif membantu dan meringankan beban masyarakat pada saat terjadinya bencana.

Dengan semangat gotong royong dan kesiapsiagaan yang terencana, Indonesia khususnya Sumatera barat diharapkan mampu menjadi bangsa yang tangguh menghadapi bencana. Karena #SiapUntukSelamat bukan hanya slogan, melainkan langkah nyata demi masa depan yang lebih aman. (Humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top