
Dalam konteks Kepramukaan Bela Negara, desain tersebut dapat ditafsirkan memuat beberapa filosofi penting yang sejalan dengan semangat Pramuka sekaligus menegaskan peran generasi muda dalam membela bangsa dan negara.
- Tangan Mengepal sebagai Simbol Kesiapan dan Keteguhan
Dalam Bela Negara, tangan mengepal mencerminkan kesiapan fisik dan mental untuk menghadapi tantangan, serta menegaskan tekad kuat menjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa. Bagi Pramuka, hal ini selaras dengan prinsip “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”, yang menekankan tanggung jawab pribadi dalam mengamalkan janji (Tri Satya) dan menerapkan nilai-nilai Dasa Darma. - Kain Tradisional / Motif Daerah sebagai Wujud Cinta Tanah Air
Menghadirkan unsur budaya lokal (misalnya motif kain khas Pulau Kisar, Maluku Barat Daya) menekankan bahwa Bela Negara bukan hanya soal pertahanan fisik, melainkan juga meliputi pelestarian dan penghargaan terhadap kearifan lokal. Bagi Pramuka, ini menjadi wujud nyata dari nilai “Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”, serta menumbuhkan rasa bangga akan keanekaragaman budaya Indonesia. - Lingkaran Tali (Rope Circle) sebagai Lambang Persatuan dan Kekuatan Kolektif
Tali dan lingkaran erat kaitannya dengan kegiatan Pramuka (misalnya keterampilan simpul dan pionering), yang menekankan kerja sama dan kebersamaan. Lingkaran tali ini mengingatkan bahwa keberhasilan Bela Negara sangat dipengaruhi oleh persatuan dan solidaritas di antara seluruh elemen masyarakat, sesuatu yang juga menjadi jiwa gerakan Pramuka. - Warna Merah dan Semangat Patriotisme
Warna merah kerap diidentikkan dengan keberanian dan semangat juang. Dalam rangka Bela Negara, ini mewakili semangat pantang menyerah dan kecintaan pada NKRI.
Filosofi maskot domba pramuka dalam Kemah Bela Negara di Pulau Kisar dapat dikaitkan dengan beberapa nilai utama dalam Pramuka dan semangat bela negara. Berikut adalah beberapa aspek yang bisa menjadi dasar filosofinya.
- Domba sebagai Simbol Kebersamaan dan Kepemimpinan
Domba dikenal sebagai hewan yang hidup berkelompok dan memiliki jiwa kebersamaan yang kuat. Dalam Pramuka, ini mencerminkan gotong royong, solidaritas, dan kepemimpinan, di mana setiap anggota saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. - Ketangguhan dan Adaptasi di Alam
Pulau Kisar terletak di wilayah yang menuntut ketahanan fisik dan mental. Domba, sebagai hewan yang mampu bertahan di berbagai kondisi lingkungan, melambangkan kemandirian, ketahanan, dan kemampuan beradaptasi-nilai yang juga ditanamkan dalam kegiatan Kemah Bela Negara. - Kesetiaan dan Dedikasi
Domba sering diasosiasikan dengan sifat loyalitas dan kepatuhan terhadap pemimpinnya. Dalam konteks Bela Negara, ini mencerminkan kesetiaan kepada bangsa dan negara, serta semangat untuk melindungi tanah air dengan penuh dedikasi. - Kelembutan yang Disempurnakan dengan Kekuatan
Meskipun terlihat lembut dan ramah, domba memiliki kekuatan bertahan dan mampu melindungi kelompoknya. Ini mencerminkan perpaduan antara kedisiplinan dan jiwa kasih sayang, yang penting dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. - Spirit Pramuka: Keberanian, Kepedulian, dan Kedisiplinan
Sebagai bagian dari kegiatan Kemah Bela Negara, maskot domba dapat menggambarkan keberanian dalam menghadapi tantangan, kepedulian terhadap sesama, dan disiplin dalam menjalankan tugas-nilai utama dalam Dasa Dharma Pramuka. - Nama kedua maskot “Yoto dan Wawa”
Nama kedua karakter maskot diambil dari kata Yotowawa. Nama asli Pulau Kisar sebenarnya Pulau Yotowawa akan tetapi pada waktu pendaratan VOC/Belanda pada tahun 1863 di Kisar mereka masuk melalui satu pantai kecil namanya Pantai Kiasar. Karena VOC/Belanda mendarat melalui Pantai Kiasar maka sejalan dengan perjalanan waktu oleh Belanda menyebut Kiasar menjadi Kisar dan akhirnya pulau ini terkenal dengan sebutan nama Kisar.
File Logo dan Maskot dapat diunduh di sini