Peringatan Hari Pramuka tahun ini jatuh pada Kamis, 14 Agustus 2025. Di seluruh Indonesia, kita akan mendengar lagu “Hymne Pramuka” akan dinyanyikan. Membuktikan bahwasanya Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang tergolong besar dan konsisten berkembang seiring perjalanan bangsa ini.
Merujuk berbagai sumber, berikut lirik lagu “Hymne Pramuka” ciptaan Husein Mutahar beserta makna dan profil singkat sang pencipta. Simak informasi selengkapnya di bagian berikut!
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan
Darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia Tanah airku
Kami jadi pandumu
Makna Lagu ‘Hymne Pramuka’
Merujuk laman google, tiap lirik lagu ciptaan Husein Mutahar ini memiliki makna yang cukup mendalam. Baca lebih lanjut penjelasannya di bawah ini:
- Kami Pramuka Indonesia bermakna bahwa anggota Pramuka merupakan muda-mudi yang semangat berkarya.
- Manusia Pancasila mengisyaratkan bahwa anggota Pramuka berpegang teguh pada ideologi NKRI, yakni Pancasila.
- Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan menunjukkan bahwa terdapat janji dan komitmen yang dipegang oleh para Praja Muda Karana, dan semua itu wajib ditepati dan dilaksanakan dalam perilaku sehari-hari.
- Agar jaya Indonesia mempunyai makna tujuan dari gerakan pramuka secara global, yaitu membuat negara Indonesia yang jaya, yang berarti makmur seluruh rakyatnya.
- Indonesia Tanah Airku menegaskan bahwa hanya Indonesia tanah air kita.
- Kami jadi pandumu memiliki makna bahwa Pramuka akan menjadi perintis kejayaan NKRI
Profil Singkat Husein Mutahar, Pencipta Lagu ‘Hymne Pramuka’

Sayyid Muhammad Husain Al Mutahar, atau lebih dikenal dengan panggilan H. Mutahar, merupakan pencipta lagu “Hymne Pramuka”. Berdasarkan Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer oleh Widiatmoko dan Maulana, ia lahir pada 5 Agustus 1916 di Semarang, Jawa Tengah.
H. Mutahar merupakan salah satu tokoh nasional penting. Ia adalah tokoh utama pendiri gerakan Pramuka Indonesia dan juga pencetus ide Paskibraka.
Tak hanya itu, disebutkan dalam buku Ziarah Sejarah: Mereka yang Dilupakan oleh Hamid Nabhan, pria peranakan Arab ini sangat berjasa dalam penyelamatan bendera merah putih dari tangan Belanda.
Peristiwa itu terjadi selama Agresi Militer ke-2 pada 19 Desember 1948. Kala itu, tentara Belanda mengepung Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Presiden Soekarno memerintahkan H. Mutahar, ajudannya, untuk menyelamatkan Bendera Pusaka. Ide cemerlang H. Mutahar adalah dengan memisahkan kain merah dan putih untuk mengelabui para tentera Belanda agar tidak berakhir disita.
Dari semua jasanya terhadap bangsa, H. Mutahar paling dikenal namanya sebagai salah satu pencipta lagu wajib nasional. Berikut beberapa lagu yang pernah ia ciptakan:
“Syukur”
“Hari Merdeka/17 Agustus”
“Dirgahayu Indonesiaku”
“Gembira”
“Dwi Warna”
“Tepuk Tangan Silang-Silang”
“Jangan Putus Asa”
“Saat Berpisah”
“Hymne Pramuka”
“Hymne Universitas Indonesia”
H. Mutahar mengembuskan napas terakhirnya pada 9 Juni 2004 di usia 87 tahun. Ia dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Itulah lirik lagu “Hymne Pramuka” beserta makna dan profil singkat Husein Mutahar. Semoga menambah pengetahuan umummu kita bersama ya!
Penulis : Febriandes