Pariaman, 27 Mei 2024 — Sejumlah 15 anggota Pramuka Penegak dan Pandega di Kota Pariaman mengikuti Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pariaman. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel Safari Inn, Kota Pariaman dan menjadi upaya nyata dalam memperkuat peran pemuda sebagai garda terdepan dalam pencegahan narkoba.
Acara ini dibuka secara resmi oleh (Plt) Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat, Marwansyah, S.IP., yang dalam sambutannya menegaskan bahwa narkoba telah menjadi ancaman nyata bagi generasi muda. Ia menyampaikan bahwa banyak kasus penyalahgunaan narkoba saat ini melibatkan anak-anak muda, baik sebagai pengguna maupun pengedar. Bahkan, menurutnya, jumlah penghuni penjara yang terlibat dalam kasus narkoba terus meningkat dan sebagian besar berasal dari kalangan usia produktif.
“Narkoba telah menjarah generasi muda, tidak hanya sebagai korban, tetapi juga sebagai pelaku. Oleh karena itu, penting bagi anak muda untuk memilih lingkungan yang sehat, membentengi diri dengan nilai-nilai positif, serta aktif dalam kegiatan yang membangun seperti Pramuka,” tegas Marwansyah.
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan wawasan dari sejumlah pemateri yang berkompeten di bidangnya. Kombes Pol. Susilawati, S.H. dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumbar memberikan penjelasan tentang jenis-jenis narkoba, bahaya penyalahgunaannya, peredaran narkoba di wilayah Sumatera Barat, serta strategi pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Ia mengungkapkan, “Sumatera Barat bukan lagi hanya menjadi tempat transit, tapi juga sudah menjadi pasar. Sumatera Barat bahkan pernah menduduki peringkat ke-6 secara nasional soal peredaran narkoba, dan di tahun ini menjadi peringkat ke-15. Ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua.” Ia juga menekankan bahwa, “Edukasi dan ketegasan untuk berkata tidak pada narkoba adalah langkah awal yang harus dimulai dari diri sendiri.”
Dari sudut pandang agama, Ustadz Zulkifli Zakaria dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pariaman menegaskan bahwa dalam Islam, narkoba merupakan hal yang sangat merusak. Dalam Islam ada lima prinsip utama yang harus kita jaga: agama, nyawa, akal, harta, dan keturunan. Narkoba bisa merusak kelima hal tersebut, maka dari itu keharusan bagi seorang muslim untuk menjauhinya. Dalam paparannya, ia menyampaikan, “Narkoba menghancurkan semuanya—iman kita rusak, tubuh kita binasa, harta habis, akal hilang, dan keluarga menjadi korban.” Ia pun mengajak para peserta untuk menjadikan agama sebagai benteng perlindungan dari pengaruh buruk narkotika. “Jauhi narkoba, karena ia bukan hanya merusak dunia, tapi juga akhirat kita,” pesannya.

Tak kalah penting, dari sisi kesehatan, dr. Riena Sovianty, M.Kes. dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menjelaskan secara rinci dampak narkoba terhadap tubuh manusia. “Dari sisi kognitif, narkoba merusak fungsi berpikir, membuat konsentrasi menurun dan menimbulkan kecanduan berat,” jelasnya. Ia menambahkan, “Secara fisik, narkoba bisa merusak hati, jantung, otak dan banyak bagian tubuh lainnya. Sedangkan secara sosial, pengguna narkoba cenderung bersifat agresif, dijauhi keluarga, menyebabkan kehilangan pekerjaan, dan bahkan terlibat kriminalitas.”
Melalui kegiatan ini, anggota Pramuka Kota Pariaman tidak hanya dibekali dengan pengetahuan, tetapi juga ditanamkan semangat dan tanggung jawab untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing. Mereka diharapkan mampu menyampaikan kembali pesan-pesan penting yang mereka terima hari ini kepada teman-teman sebaya, keluarga, dan masyarakat luas.
(Plt) Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat, Marwansyah, S.IP., berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan secara berkesinambungan dan melibatkan lebih banyak elemen pemuda. Dengan membangun kesadaran sejak dini dan memperkuat karakter melalui organisasi positif seperti Pramuka, Kota Pariaman diharapkan mampu menciptakan generasi yang tangguh, berdaya saing, dan bebas dari narkoba.
Foto : Rayhan Syafiqri