Nama saya M. Hagil Ramdan, akrab disapa Hagil, lahir di Andalas pada tanggal 17 Oktober 2005. Saya berasal dari Nagari Sungayang, sebuah daerah di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang dikenal akan masyarakatnya yang rukun dan kaya akan nilai budaya. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara, lahir dari pasangan Amrizal dan Getri Bizaliya Yuliani, yang telah menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kerja keras, dan pantang menyerah sejak dini.
Perjalanan pendidikan saya dimulai di TK Permata Bunda, lalu dilanjutkan ke SD Negeri 03 Sungayang. Setelah tiga tahun menempuh pendidikan di sana, saya mengikuti orang tua yang merantau ke Bumiayu, Jawa Tengah, dan melanjutkan sekolah dasar di SD Muhammadiyah Bumiayu. Di sanalah saya mulai mengenal dunia kepramukaan, yang sejak awal menumbuhkan rasa senang dan semangat tinggi dalam mengikuti kegiatan lapangan seperti Pesta Siaga tingkat Ranting. Selain itu, saya juga aktif dalam olahraga, khususnya sepak bola, dan telah meraih prestasi seperti Juara 2 Sepak Bola Pelajar Kabupaten Brebes Selatan dan Juara 3 MILO Cup Kabupaten Brebes Selatan.
Cita-cita awal saya adalah menjadi pemain sepak bola profesional. Untuk mewujudkannya, saya melanjutkan pendidikan SLTP di Academy Remaja Masa Depan Batavia, Tebet, Jakarta Barat—sebuah akademi yang berfokus pada pengembangan atlet muda. Namun, perjalanan itu harus terhenti akibat cedera lutut yang cukup parah. Meski sempat terpuruk, saya memilih bangkit dan meneruskan pendidikan di SMP Muhammadiyah 7 Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Di sanalah semangat saya terhadap kepramukaan kembali tumbuh. Saya aktif mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan tingkat penggalang seperti Jambore Ranting, lomba pionering, dan Peraturan Baris Berbaris (PBB).
Pandemi COVID-19 sempat membatasi ruang gerak saya, namun saya memanfaatkan masa itu untuk mengembangkan minat baru di bidang fotografi dan videografi, yang saya tekuni hingga sekarang.
Setelah menyelesaikan jenjang SLTP, saya kembali ke kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan di MAN 1 Tanah Datar Plus Keterampilan. Saya memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan keterampilan di bidang Multimedia. Di madrasah ini, saya kembali aktif di Pramuka, mengikuti latihan rutin, dan dipercaya mewakili madrasah dalam Kemah Karya Pramuka Madrasah (KKPM). Tak lama setelah itu, saya resmi dilantik sebagai Pramuka Penegak Bantara.
Namun bagi saya, itu belum cukup. Pada tahun 2023, saya bergabung dengan Dewan Kerja Cabang Tanah Datar dan mendapat kesempatan luar biasa: mengikuti Raimuna Nasional XII di Cibubur, Jakarta Timur. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kepramukaan saya, mempertemukan saya dengan Pramuka Penegak dan Pandega dari seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Sepulang dari Raimuna, saya dilantik menjadi Pramuka Penegak Laksana, sebuah capaian yang penuh makna dan tanggung jawab.
Pengalaman saya di Pramuka juga memberi saya peran baru sebagai pelatih. Saya dipercaya melatih di MTsN 2 Tanah Datar, berbagi ilmu dan pengalaman kepada adik-adik pramuka yang sedang tumbuh semangatnya.
Tahun 2024 menjadi babak baru. Saya mengikuti seleksi Pramuka Penegak Garuda dan berhasil lolos—sebuah pencapaian yang sangat saya syukuri dan banggakan. Menjadi Penegak Garuda adalah buah dari kerja keras, dedikasi, dan semangat yang tak pernah padam.
Tahun 2025, saya kembali mendapat kehormatan untuk mengikuti pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Sumatera Barat. Pelatihan ini membuka wawasan saya dalam dunia tulis-menulis, liputan, dan komunikasi media. Saya juga menjalin persahabatan baru dengan peserta dari berbagai daerah dan latar belakang.
Kini, saya terus melangkah dengan semangat, menjadikan Pramuka, Multimedia, dan Jurnalistik sebagai jalan perjuangan saya. Saya percaya, dari Sungayang yang sederhana, saya bisa berdiri di panggung besar, membawa nama baik keluarga, dan kabupaten tercinta.
Penulis : Hagil (Tanah Datar)
In Frame : Hagil